SEMINAR KOMPETENSI KEPEMIMPINAN I
“KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL”
DISUSUN
OLEH :
RAMLI 2011210040
ELYSABET 2011210014
STEPANUS BUDI 2011210048
M. BAHRUL ULUM 2011210028
PROGRAM
STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dunia internasional kini sedang
menghadapi perubahan dahsyat, menghadapi linkungan yang keras, organisasi
sekarang lebih peduli kepada kualitas pemimpinnya, ada kepedulian besar akan
adanya krisis kepemimpinan di dunia. Perubahan mengakibatkan kekacauan, tapi
organisasi harus menghadapi perubahan. Banyak organisasi melakukan
restrukturisasi, reformasi, revitalisasi, reinventing kegiatan, namun mereka
ingin menghadapu perubahan itu dengan sukses. Kunci sukses adalah pada manusianya,
boleh saja metode berubah, teknologi mutakhir, konsultan kelas dunia, biaya
perubahan tak terbatas, namun yang mampu mengubah segala sesuatu hanya pemimpin
dan anggota organisasi. Dibutuhkan pemimpin yang mampu memimpin perubahan.
Menurut Burns (1978), pakar kepemimpinan kelas dunia, pemimpin transformasional
yang mampu dan sukses melakukan perubahan, karena pemimpin transformasional
menyediakan visi jelas bagi perubahan. Pemimpin memiliki tujuan jelas yang bisa
membimbing organisasi menuju arah baru. Pemimpin menekankan pentingnya melihat
kemungkinan baru, dan mempromosikan visi masa datang yang menggairahkan.
Tantangan yang dihadapi pimpinan
dalam menghadapi reformasi birokrasi akan mudah dihadapi jika pemimpin
mempraktekkan tipe kepemimpinan tepat. Studi tentang kepemimpinan ditujukan
untuk memanfaatkan tipe kepemimpinan bagi efektivitas organisasi. Pemimpin
dihadapkan situasi terus berubah dan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan,
pemimpin harus memiliki kemampuan transformatif, dapat mentransfer berbagai perubahan yang
terjadi untuk kepentingan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi.
Kebutuhan yang memiliki kepemimpinan transformatif menjadi kunci keberhasilan
perubahan yang dilaksanakan melalui reformasi birokrasi. Kemudian, hal tersebutlah
yang membuat kelompok kami ingin menggetahui lebih lanjut mengenai kepemimpinan
transaksional dan kepemimpinan transformasional.
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari
latar belakang diatas, dapat di rumuskan beberapa rumusan masalah berikut ini,
antara lain:
1. Apakah pengertian kepemimpinan
transaksional dan kepemimpinan transformasional ?
2. Seperti apakah karakteristik
kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional ?
3. Apa saja tipe/gaya kepemimpinan
transaksional dan kepemimpinan transformasional ?
C.
TUJUAN
Adapun tujuan dari rumusan masalah
tesebut di atas sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian
kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional.
2. Untuk mengetahui karakteristik
kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional.
3. Untuk mengetahui tipe/gaya
kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN KEPEMIMPINANTRANSAKSIONAL
1)
Pengertian Kepemimpinan transaksional
Menurut Bycio,dkk.(1995),dan Koh, dkk. Pemimpinan trasnsaksional adalah
gaya kepemimpinan,dimana seorang pemimpin memfokuskan perhatian pada transaksi
interpersonal antara pemimpin dengan pegawai melibat kan hubungan pertukaran
yang didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja, penugasa
kerja dan penghargan klasifikasi sasaran ,standar kerja,penugasan kerja,dan
penghargaan .
Bernard M. Bass mengemukakan kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan
di mana pemimpin menentukan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan agar mereka
dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau organisasi dan membantu karyawan agar
memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan tugas tersebut.
Jadi kepemimpinan transaksional merupakan sebuah kepemimpinan dimana
seorang pemimpin mendorong bawahannya untuk bekerja dengan menyediakan
sumberdaya dan penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi, produktivitas dan
pencapaian tugas yang efektif.
2)
Tipe / Gaya Kepemimpinan
Transaksional
Tipe atau gaya kepemimpinan transaksional meliputi dimensi/perilaku
:
1) Contigent Reward (Penghargaan
rombongan)
Untuk mempengaruhi pemimpin memperjelas pekerjaan yang harus
di lakukan,menggunakan insentif sebagai alat mendorong pencapaiaan hasil
pelaksanaan tugas sesuai harapan.
2) Management By Exception (Manajemen
Degan Pengecualiaan )
Secara pasif,untuk memengaruhi perilaku ,pemimpin
menggunakan upaya koreksi/Hukuman sebagai respons terhadap kinerja
buruk/penyimpangan terhadap standard. Secara aktif untuk mempengaruhi perilaku,pemimpin secara aktif
melakukan pemantauan terhadap perkerjaan yang dilakukan pegawai dan menggunakan
upaya korektif dalam rangka memastikan bahwa pekerjaan di lakukan dan
diselesaikan sesuai standar.
3) Laissez – Faire Leadersif
(Kepemimpinan Laissez-Faire)
Pemimpin ini menghindari upaya memengaruhi bawahan, melalaikan
tugas pembinaan sebagai pimpinan,menenggelamkan diri pada perkerjaan rutin dan
menghindari konfrontasi. Mereka banyak memberi tanggung jawab kepada bawahan,
tidak menetapkan tujuan jelas, tidak membantu pengambilan keputusan kelompok,
membiarkan semua mengalir selama semua
terlihat aman.
3)
KarakteristikKepemimpinan transaksional
Kepemimpinan transaksional menurut Bass memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1.
Contingent reward
Kontrak pertukaran penghargaan untuk
usaha, penghargaan yang dijanjikan untuk kinerja yang baik, mengakui
pencapaian.
2.
Active management by
exception
Melihat dan mencari penyimpangan
dari aturan atau standar, mengambil tindakan perbaikan.
3.
Pasive management by
exception
Intervensi
hanya jika standar tidak tercapai.
4.
Laissez-faire
Melepaskan
tanggung jawab, menghindari pengambilan keputusan.
2.2.KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
1)
Pengertian Kepemimpinan Transformasional
Istilah
transformasional berinduk dari kata “to transform” yang artinya
mentransformasikan atau mengubah sesuatu menjadi bentuk lain yang berbeda. Kepemimpinan
transformasional adalah kemampuan seorang pemimpin dalam bekerja dengan dan
atau melalui orang lain untuk mentransformasikan secara optimal sumber daya
organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target
capaian yang telah ditetapkan. Sumber
daya yang dimaksud yaitu sumber daya manusia seperti pimpinan, staf, bawahan,
tenaga ahli, guru, dosen, peneliti, dan lain-lain.
Teori Kepemimpinan Transformasional (Transformational
Leadership Theory) diawali oleg John McGregor Burns dalam bukunya yang mendapat
Pilitzer Prize dan National Book Award yang berjudul Leadereship. Dalam buku
tersebut ia menggunakan istilah transforming leadership atau menstrasformasi
kepemimpinan. Sedangkan istilat Transformational Leadership dipergunakan oleh
Benard M.Baas dalam bukunya berjudul Leadership and performance beyond expectation.
2)
Gaya Kepemimpinan Transformasional
Tipe
atau gaya kepemimpinan transformasional meliputi dimensi/perilaku :
1. Charisma Atau
Idealized Influence (Pengaruh Ideal)
Perilaku
pemimpin yang membuatnya dikagumi sehingga pegawai sangat memuji, mengagungkan,
mengikuti dan mencontoh. Pemimpin menunjukkan keyakinan dan daya tarik kepada
pengikutnya sehingga terjadi ikatan emosional pada tingkatan tertentu. Pemimpin
ini memiliki nilai yang ditunjukkan jelas dalam setiap tindakan sehingga
menjadi contoh pengikutnya. Kepercayaan yang dibangun antara pemimpin dan
pengikutnya didasarkan landasan moral dan
etika.
2. Inspirational Motivation
(Motivasi Inspirasi)
Perilaku pemimpin mengartikulasikan visi yang mendorong dan memberuu
inspirasi pengikutnya. Pemimpin memberi tantangan kepada pengikut untuk
memenuhi standar yang lebih tinggi, mengkomunikasikan optimisme tentang
pencapaian tujuan masa depan, dan memberi tugas yang berarti. Pengikut harus
memiliki pengertian kuat terhadap tujuan organisasi jika mereka ingin
termotivasi mewujudkannya.
3. Intellectual Stimulation
(Stimulasi Intelektual)
Pemimpin bersedia mengambil resiko dan meminta ide pengikutnya, membangkitkan
semangat dan mendorong kreativitas pengikutnya. Visi pemimpin menjadi kerangka
pikir pengikut untuk menghubungkannya dengan pimpinan, organisasi dan sesama
mereka serta tujuan organisasi. Ketika stimulasi terjadi, kreativitas mampu
menghadapi segala masalah.
4. Individualized
Consideration Or Individualized Attention (Pertimbangan Individu)
Pimpinan selalu hadir ketika pengikut membutuhkan, pimpinan ini bertindak
sebagai mentor, mendengar apa yang menjadi perhatian dan kebutuhan pengikut,
termasuk kebutuhan dihormati dan menghargai kontribusi individual terhadap
organisasi. Pendekatan ini mendidik pimpinan generasi berikut dan mendorong
terpenuhinya aktualisasi diri.
3)
KarakterKepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan
transformasional menurut Bernard M. Bass memiliki karakteristik yang membedakan
dengan gaya kepemimpinan yang lainnya diantaranya:
1.
Charisma
Memberikan visi dan misi yang masuk
akal, menimbulkan kebanggaan, menimbulkan rasa hormat dan percaya.
2. Inspiration
Mengkomunikasikan
harapan yang tinggi, menggunakan simbol untuk memfokuskan upaya,
mengekspresikan tujuan penting dengan cara yang sederhana.
3.
Intellectual stimulation
Meningkatkan intelegensi,
rasionalitas, dan pemecahan masalah secara teliti.
4.
Individualized consideration
Memberikan perhatian pribadi,
melakukan pelatihan dan konsultasi kepada setiap bawahan secara individual.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pembahasan tersebut di
atas terkait Kepemimpinan Transaksional Dan
Transformasional dapat disimpulkan dengan tabel berikut.
Tabel 1
Kepemimpinan
Transaksional Dan Transformasional
|
||
|
Kepemimpinan Transaksional
|
Kepemimpinan
Transformasional
|
5. Pengertian
|
Sebuah kepemimpinan dimana
seorang pemimpin mendorong bawahannya untuk bekerja dengan menyediakan
sumberdaya dan penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi, produktivitas dan
pencapaian tugas yang efektif
|
Kemampuan seorang pemimpin
dalam bekerja dengan dan atau melalui orang lain untuk mentransformasikan
secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna
sesuai dengan target pencapaian yang telah ditetapkan
|
6. Karakteristik
|
1) Contigent
Reward (Penghargaan rombongan)
2) Management
By Exception (Manajemen Degan Pengecualiaan )
3) Laissez
– Faire Leadersif (Kepemimpinan Laissez-Faire)
|
1. Inspiration
2. Charisma
3. Intellectual
stimulation
4. Individualized
consideration
|
7. Gaya/tipe
|
1) Contigent
Reward (Penghargaan rombongan)
2) Management
By Exception (Manajemen Degan Pengecualiaan )
3) Laissez
– Faire Leadersif (Kepemimpinan Laissez-Faire)
|
1. Inspirational
Motivation (Motivasi Inspirasi)
2. Charisma
Atau Idealized Influence (Pengaruh Ideal)
3. Intellectual
Stimulation (Stimulasi Intelektual)
4. Individualized
Consideration Or Individualized Attention (Pertimbangan Individu)
|
DAFTAR PUSTAKA
·
Kartono, Kartini. 1983. Pemimpin dan
Kepemimpinan. Jakarta : Rajawali
·
Swandari, Fifi 2003. “Menjadi
Perusahaan yang Survive Dengan Transformasional Leadership” Jurnal Ekonomi,
Manajemen dan Akuntansi vol.1 No.2 Mei 2003 :93-102
·
O’Leary, Elizabeth. 2001. Kepemimpinan.
Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi